Kamis, 02 Mei 2013

Dangerous Goods Class 2







Dangerous Goods Class 2


                                         
MAHFUR NURDINI  
NURDIANA                
M. SUPRAYOGI                                    
MAYA NIRMALA OKTAVIANI        
SULISTIYOWATI EKO SAPUTRI      
SUTRIYO

(2341 12 023)
(2341 12 022)
(2341 12 025)
(2342 12 006)
(2342 12 007)
(2343 12 024)





Pengertian Dangerous Goods


Menurut Asosiasi Angkutan Udara Internasional (IATA) dalam buku Peraturan Barang Berbahaya (Dangerous Goods Regulation) dan Annex 18 tentang The Safe Transport of Dangerous Goods by Air, yang dimaksud barang berbahaya adalah sebagai berikut : "Dangerous Goods are articles or substances which are capable of posing a significant risk to health, safety or to property when transported by air". Berarti bahwa suatu barang berbahaya adalah bahan atau zat yang berpotensi dapat membahayakan secara nyata terhadap kesehatan, keselamatan atau harta milik apabila diangkut dengan pesawat udara. Bahaya yang ditimbulkan akan berakibat pada keselamatan.

Hal ini memberikan petunjuk kepada mereka yang bergerak di bidang penanganan barang berbahaya yang akan dikirim atau diterima, agar tetap menjaga keamanan dan keselamatan terhadap kemungkinan terjadi kecelakaan penerbangan yang disebabkan petugas berwenang yang lalai atau kurang melaksanakan pengawasan yang ketat terhadap barang berbahaya tersebut.

Pada dasarnya Barang Berbahaya dapat diangkut dengan pesawat udara, namun harus memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk aturan kemasan dan cara pengemasannya, pemberian label, serta penyimpanan dan pemuatannya. Apabila petugas yang menangani Barang Berbahaya menyimpang dari peraturan, maka dimungkinkan adanya bahaya yang akan mencelakakan manusia, merugikan perusahaan atau merusak fasilitas lain. Oleh karena itu untuk menjamin keselamatan dan pengamanan serta lancarnya pengangkutan barang berbahaya diperlukan penanganan yang sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab. 


Di kalangan masyarakat, baik masyarakat usaha atau penerbangan belum banyak mengenal tentag barang berbahaya, bahkan belum banyak tenaga ahli yang berwenang memeriksa barang berbahaya. Begitu pula banyak penumpang yang melanggar peraturan yang tertera dalam tiket, yaitu peraturan yang menyatakan dilarangnya membawa barang berbahaya. Hal ini terjadi dikarenakan kemungkinan mereka belum mengetahui peraturan dalam arti memasyarakat mengenai pengertian dan peraturan-peraturan tentang pengiriman barang berbahaya. Jika sementara ini faktor manusia berpotensi dalam terjadinya kecelakaan pesawat, maka kemungkinan barang berbahaya pun dapat membahayakan keselamatan penumpang apabila barang tersebut tidak diwaspadai dengan cermat.


Suatu barang yang dikategorikan barang berbahaya yang akan dimuat di pesawat udara, sengaja atau tidak sengaja dimungkinkan akan mencelakakan manusia dan dapat merusak benda lain apabila barang tersebut karena ciri-cirinya dapat meledak atau terbakar.


Walaupun sudah ada referensi atau buku-buku yang menyangkut barang berbahaya namun sosialisasi barang berbahaya masih belum menjangkau masyarakat umum atau masyarakat penerbangan sendiri.



Pengertian Kelas dan Divisi


Sesuai dengan dasar pembagian kelas dan divisi barang-barang berbahaya yag diantaranya ada yang dapat dikirim dengan pesawat udara untuk penumpang dan ada yang dapat dikirim hanya dengan pesawat udara untuk cargo terdapat kurang lebih 3.000 jenis barang berbahaya.


Berdasarkan IATA (International Air Transport Association) Barang dan atau bahan berbahaya dapat diklasifikasikan menjadi 9 kelas dan divisi, klasifikasi Dangerous Goods sebagai berikut :

1. Kelas 1 Explosive : semua bahan peledak, dikelompokkan menjadi 6 divisi, 
    dari divisi 1.1 sampai dengan divisi 1.6
2. Kelas 2 Flammable Gas : berupa gas bertekanan dan mudah terbakar, 
    dikelompokkan menjadi 3 divisi yaitu :
      - divisi 2.1 Flammable Gas (gas mudah terbakar)
    - divisi 2.2 Non Flammable Gas / Non Toxic Gas (Gas tidak mudah terbakar 
      dan gas tidak beracun)
    - divisi 2.3 Toxic Gas (Gas beracun)
3. Kelas 3 Flammable Liquid : berupa cairan yang mudah terbakar
4. Kelas 4 Flammable Solid : berupa zat padat yang mudah terbakar, 
    dikelompokkan menjadi 3 divisi yaitu :
    - divisi 4.1 Flammable Solid (padatan mudah menyala)
    - divisi 4.2 Spontaneous Combution ( padatan yang mudah terbakar secara 
      spontan
    - divisi 4.3 Dangerous when wet (bahan yang bila kontak dengan air 
      mengeluarkan gas yang mudah menyala
5. Kelas 5 Oxiding Substance & Organic Peroxide : berupa zat yang mudah 
    menghasilkan O2 yang dapat mengakibatkan kebakaran, dikelompokkan 
    menjadi 2 divisi yaitu :
    - divisi 5.1 Oxidizer (bahan pengoksidasi)
    - divisi 5.2 Organic Peroxides (Organik peroksida) 
6. Kelas 6 Toxic : zat padat/cair yang bila dihirup atau ditelan akan 
    menyebabkan kematian, terdiri dari 2 divisi yaitu :
    - divisi 6.1 Toxic (bahan beracun)
    - divisi 6.2 Infectious Substances (zat yang mengandung unsur 
      patogen/parasit/virus
7. Kelas 7 Radioactive : bahan/barang/benda yang memancarkan radiasi
8. Kelas 8 Corrosive : bahan yang dapat merusak jaringan kulit/mempunyai 
    tingkat korosif yang tinggi
9. Kelas 9 Miscelaneous DG : bahan padat atau cair yang mempunyai sifat 
    iritasi / yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Tetapi, disini kami ingin membahas cara penangangan special cargo Kelas 2 Flammable Gas berupa gas bertekanan dan mudah terbakar. Berupa seperti apakah Kelas 2 Flammable Gas berupa gas bertekanan dan mudah terbakar tersebut? 



Dangerous Goods Class 2 : Flammable Gas



Definisi
Menurut IATA Dangerous Goods Regulation, gas adalah zat yang:
(a)  pada suhu 50 ° C memiliki tekanan uap lebih besar dari 300 kPa (3.0 bar); atau
(b)  sepenuhnya berbentuk gas pada suhu 20 ° C pada tekanan standar 101,3 kPa (1,01 bar).

Kondisi transportasi gas diuraikan menurut kondisi fisiknya sebagai:

(a) Compressed gas : gas yang bila dikemas di bawah tekanan untuk transportasi, sepenuhnya berwujud gas pada -50° C, kategori ini mencakup semua gas dengan suhu kritis kurang dari atau sama dengan -50° C;

(b) Liquefied gas       :  gas yang bila dikemas di bawah tekanan untuk transportasi, adalah sebagian berbentuk cair pada suhu di atas -50° C.
Sebuah perbedaan dibuat antara:
-  High pressure liquefied gas : gas dengan suhu kritis antara -50 ° C dan +65 ° C, dan
-  Low pressure liquefied gas : gas dengan temperatur kritis di atas +65 ° C;

(c) Refrigerated liquefied gas  :  gas yang bila dikemas untuk transportasi, dibuat sebagian cair karena suhu rendah, atau
(d) Dissolved gas   : gas yang bila dikemas di bawah tekanan untuk transportasi,   dilarutkan dalam fase cair pelarut.


Kelas 2 memiliki tiga divisi: mudah terbakar (juga disebut terbakar), Non-Flammable/Non-Poisonous, dan Beracun.



Divisi 2.1 Flammable Gas (Gas mudah terbakar):
Gas yang terbakar saat bersentuhan dengan sumber pengapian, seperti acetylene dan hidrogen.
      















Acetylene
Acetylene adalah gas yang tidak berwarna, mempunyai bau yang khas, sangat mudah terbakar dan membentuk ledakan bila tercampur dengan udara. Acetylene menyebabkan sesak nafas ringan dan juga bersifat anestesi.

Acetylene digunakan untuk industri-industri yang menggunakan aplikasi nyala oxyacetylene seperti pengelasan dan oxycutting. Acetylene juga dapat mempercepat proses masak (pemeraman) buah-buahan, dan lain-lain..

Sifat Umum
·       Rumus Kinia : C2H2

Sifat Kimia
·       Merupakan gas yang mudah terbakar

Sifat Phisik
·       Berat molekul : 26,04 gr/mol
·       Spesifik grafity gas (21,11ºC, 1 atm) : 0,9053
·       Density sat. vapour (1 atm) : 1,730 gr/1
·       Density (21,11ºC, 1 atm) : 1,087 gr/1
·       Titik didih pada 1 atm : -83.61ºC (penyublim)
·       Titik kritis : 35,18ºC; 60,58 atm.abs
·       Titik tripel : -80,55ºC; 1,2651
·       Temperatur nyala sendiri : 305ºC
·       Explotion limit : 2,3 – 80% vol.

Bahaya
·     Acetylene bersifat memabukkan
·     Acetylene bersifat racun
·     10% di udara tidak bersifat racun
·     20% di udara memabukkan
·     30% di udara syaraf otak tidak terkontrol
·     33% di udara dalam tempo 7 menit bisa pingsan sampai dengan 80% bisa membius secara penuh, menurunkan tekanan darah, merangsang pada pernapasan.
·     Sangat bahaya apabila tekena panas, api, dan bahan-bahan oksidator.
·  Dapat menimbulkan ledakan apabila Acetylene tercampur dengan Tembaga, Kuningan, garam Cu, garam Hg, CO, Hg, garam Ag, K, Ag, RbH, CsH, Halogen, HNO3, NaOH.

Keselamatan
·     Hindari dari menghisap gas Acetylene.
·     Jauhkan Acetylene dari sumber api, sumber panas, dan bahan-bahan oksidator.
·     Hindari kontak/tercampur antara Acetylene dengan Tembaga, Kuningan, garam Cu, garam Hg, CO, Hg, garam Ag, K, Ag, RbH, CsH, Haolgen, HNO3, NaOH.
·     Botol Acetylene harus selalu berdiri dan tertutup rapat.
·     Dilarang menggunakan botol baja Acetylene sebagai penyangga atau roller.
·    Dilarang merubah atau memindahpkan setiap tanda yang digunakan untuk petunjuk-petunjuk isinya.

Pemindahan Dan Penyimpanan
Pemindahan
·   Tutup botol baja harus dalam keadaan tertutup.
· Tidak boleh dijatuhkan, berbenturan satu sama lain, menerima guncangan dan diseret.
·   Menurunkan botol baja dari truk harus diberi bantalan kayu atau karet.
·   Pemindahan botol baja harus menggunakan kereta dorong, dimana botol baja dalam keadaan tegak.
·   Tutup dengan rapat agar tidak kontak langsung dengan sinar matahari.
·  Selama pemindahan tidak boleh bercampur dengan bahan yang menimbulkan api atau oksidator.

Penyimpanan
·  Dilarang menyimpan botol baja Acetylene dekat bahan yang mudah menimbulkan api dan botol baja gas oksidator.
·  Dilarang menyimpan botol baja Acetylene dekat sumber api dan sumber panas lainna, termasuk kontak langsung dengan sinar matahari secara langsung.
·  Penyimapanan botol baja kosong dan botol baja berisi harus dipisahkan.
·  Botol baja harus disimpan di tempat yang aman tehadap getaran atau penyebab-penyebab lain yang mengakibatkan terjatuhnya botol baja.
·   Tutup valve harus selalu terpasag dengan baik.
·  Botol baja harus disimpan dalam ruangan yang tedu, kering, dan kedap api, dengan ventilasi yang baik dan jauhkan dari zat-zat yang bersifat korosif.
· Ditempat penyimpanan disediakan seperangkat alat pelindungan pernapasan dan pemadam api.

Tindakan Penyelamatan
Terhadap bahaya racun :
·  Bawa korban ke rumah sakit terdekat apabila ada kebocoran Acetylene
·  Pindahkan korban ke tempat terbuka dan jauh dari sumber api, selanjutnya bawa korban ke rumah sakit terdekat.
·   Usahakan menutup sumber kebocoran, apabila tidak bias segera buang.

Tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran akibat api bali (flash back) adalah sebagai berikut :
·       Pindahkan botol baja ke tempat terbuka.
·       Kosongkan tempat tersebut kemudian padamkan api.




Hidrogen
Hidrogen adalah unsur yang paling melimpah di alam semesta ini dengan persentase 75% dari barion berdasarkan massa dan lebih dari 90% berdasarkan jumlah atom (sama dengan tiga perempat massa alam semesta).

Unsur ini ditemukan di bintang-bintang dan memainkan peranan yang penting dalam memberikan sumber energi jagat raya melalui reaksi proton-proton dan siklus karbon-nitrogen. Proses fusi atom-atom hidrogen menjadi helium di matahari menghasilkan jumlah energi yang sangat besar.

Gas hidrogen pertama kali digunakan untuk sinar sorot, balon udara, dan kapal udara. Namun pada zaman globalisasi seperti ini, unsur gas hidrogen lebih sering digunakan untuk kepentingan industri.

Hidrogen dapat berikatan dengan unsur lainnya yang dapat disebut senyawa hidrogen. Senyawa-senyawa hidrogen tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu hidrogen yang bereaksi dengan karbon (hidrokarbon), hidrogen yang bereaksi dengan unsur yang lebih elektronegatif (hidrogen halida), hidrogen yang bereaksi dengan unsur yang kurang elektronegatif (hidrida).

Sifat-sifat Hidrogen
Hidrogen mempunyai sifat-sifat yang membedakan unsur hidrogen dengan unsur lainnya. Sifat hidrogen yang paling menarik yaitu hidrogen mempunyai sifat mudah terbakar.
Keunikan hidrogen lainnya adalah hidrogen merupakan satu-satunya unsur yang memiliki tiga isotop alami yaitu Protium (1H), Deuterium (2H), Tritium (3H).

Unsur hidrogen di alam memiliki sifat antara lain yaitu:
1.        Titik lebur: 14,01 K (-259,14 oC)
2.        Titik didih: 20,28 K (-252,87 oC)
3.        Kapasitas panas spesifik: 14,304 J g-1 K-1
4.        Kalor peleburan: 0,117 kJ mol-1 H2
5.        Panas penguapan: 0,904 kJ mol-1 H2
6.        Energi ionisasi: 1312 kJ mol-1
7.        Panas atomisasi: 218 kJ mol-1
8.        Elektron afinitas: 72,7711 kJ mol-1
9.        Elektronegativitas (Skala Pauling): 2,18
10.    Radius kovalensi: 0.32 Å
11.    Radius atom: 2.08 Å
12.    Jari-jari atom: 25 am
13.    Volume atom: 14.1 cm3/mol
14.    Massa atom: 1,00794 amu
15.    Massa jenis: 0.0899 g/cm3

Manfaat Hidrogen
Hidrogen memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat hidrogen ditemukan dalam berbagai bidang, antara lain :

1.   Bidang Industri
a.   Bahan bakar fosil
Bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral, adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon seperti batu bara, petroleum, dan gas alam. Penggunaan bahan bakar fosil ini telah menggerakan pengembangan industri dan menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran kayu atau peat untuk panas.

Sejumlah kecil bahan bakar hidrokarbon adalah bahan bakar bio yang diperoleh dari karbon dioksida di atmosfer dan oleh karena itu tidak menambah karbon dioksida di udara.

b.   Meningkatkan kejenuhan minyak
Lemak trans terbentuk dari penambahan hidrogen pada minyak nabati melalui proses hidrogenasi parsial. Normalnya minyak nabati bentuknya cair dan memiliki ikatan rantai asam lemak yang tidak jenuh.

Melalui proses hidrogenasi dengan penambahan ion hidrogen, ikatan asam lemak yang awalnya tidak jenuh akan menjadi jenuh sehingga membuat minyak nabati menjadi lebih padat sehingga tidak mudah rusak. Contohnya dalam proses pembuatan margarin. Namun perubahan dari cairan minyak menjadi lemak padat akan mengubah lemak nabati yang tadinya lemak tak jenuh menjadi lemak trans. Makanan yang diolah dengan minyak nabati yang terhidrogenasi akan menjadi lebih tahan lama, teksturnya lebih baik, lebih renyah, dan gurih, serta tidak terlalu terasa minyaknya.

Selain dalam margarin, lemak trans pun juga terdapat dalam shortening (mentega putih atau lemak putih), fast food seperti ayam goreng (fried chicken), kentang goreng (french fries), adonan pizza, donat, keripik, kentang, kraker, biskuit, kue kering (cookies), permen, dan cake. Lemak trans secara alami   juga ada dalam jumlah sedikit  dalam daging dan susu sapi. Tapi lemak trans dalam makanan yang diproses efeknya lebih berbahaya bagi kesehatan. Padahal sebagian besar lemak trans yang kita konsumsi saat ini justru berasal dari makanan yang diproses.

c.   Hidrodesulfurasi
Hidrodesulfurisasi (HDS) adalah katalitik proses kimia banyak digunakan untuk menghilangkan sulfur (S) dari gas alam dan dari produk minyak olahan seperti bensin, bahan bakar jet, minyak tanah, solar, dan minyak bakar. Tujuan menghilangkan belerang ini adalah untuk mengurangi belerang dioksida (SO2) emisi yang dihasilkan dari yang menggunakan bahan bakar di otomotif kendaraan, pesawat, kereta api lokomotif, kapal, gas atau minyak bakar, pembangkit listrik, perumahan dan industri tungku, dan bentuk lain dari bahan bakar pembakaran.

d.  Hidrocracking
Hydrocracking adalah proses catalytic cracking dibantu oleh adanya peningkatan tekanan parsial gas hidrogen. Serupa dengan hidrotreater, fungsi hidrogen adalah pemurnian dari aliran hidrokarbon dari sulfur dan nitrogen hetero-atom.

Produk dari proses ini adalah hidrokarbon jenuh, tergantung pada kondisi reaksi (suhu, tekanan, aktifitas katalis) produk ini berkisar dari etana, LPG ​​untuk hidrokarbon berat sebagian besar terdiri dari isoparaffins.



e.   Agen pereduksi bijih logam
Untuk mengekstrak logam, bijih atau senyawa logam harus mengalami proses reduksi (misalnya, ion logam positif menerima elektron negatif untuk membentuk atom logam netral, atau oksida yang kehilangan oksigen, untuk membentuk atom logam bebas).

Senyawa yang kehilangan oksigen dari oksidanya disebut agen pereduksi misalnya karbon, karbon monoksida atau kadang-kadang hidrogen.

f.    Sebagai sel bahan bakar
Ketika terbakar, hidrogen melepaskan energi berupa panas dan menghasilkan air sebagai bahan buangan (2H2 + O2 —> 2H2O). Sama sekali tidak mengeluarkan karbon. Jadi penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar sangat membantu mengurangi polusi karbon dioksida (CO2) dan juga karbon monoksida (CO) sehingga sekaligus mengurangi efek rumah kaca.

Dibanding bahan bakar fosil yang umum kita gunakan selama ini (bensin dan solar), pemakaian hidrogen sebagai bahan bakar jauh lebih efektif dalam pembakaran. Sebagai perbandingan 1 pound bensin yang dibakar pada suhu 25 derajat Celcius dan tekanan 1 atmosfer akan menghasilkan panas antara 19.000 Btu (44,5 kJ/g) s/d 20.360 Btu (47,5 kJ/g), sedangkan 1 pound Solar bisa menghasilkan panas antara 18.250/lb (42,5 kJ/g) s/d 19,240 Btu (44,8 kJ/g). Hidrogen sendiri dalam kondisi yang sama (25 derajat Celcius dan tekanan 1 atmosfer) dengan berat yang sama mampu menghasilan panas 51.500 Btu/lb (119,93 kJ/g) sampai 61.000 Btu/lb (141,86 kJ/g) yang berarti hampir 3 kali lipat dari panas yang bisa dihasilkan oleh pembakaran bensin dan solar.

Keunggulan lain dari Hidrogen adalah jumlahnya di alam ini sangat melimpah, 93 % dari seluruh atom yang ada di jagat raya ini adalah Hidrogen, unsur yang paling sederhana dari semua unsur yang ada di alam ini . Tiga perempat dari massa jagat raya ini adalah Hidrogen. Di bumi sendiri bentuk hidrogen yang paling umum kita kenal adalah air (H2O).

Hanya, meskipun memiliki banyak keunggulan dibanding bahan bakar lain, hidrogen juga memiliki kelemahan. Kelemahan Hidrogen ini sebagai bahan bakar adalah sifatnya sebagai sumber energi yang tidak bersifat langsung (primer) sebagaimana halnya gas alam, minyak atau batubara.

Hidrogen adalah energi turunan (sekunder) sebagaimana halnya listrik yang tidak bisa didapat langsung dari alam, melainkan harus diproduksi dengan menggunakan sumber energi lain seperti Gas alam, minyak, batu bara, nuklir, energi matahari dan berbagai sumber energi lainnya. Tapi meskipun hidrogen tidak bisa dilepaskan dari kelemahannya itu, tetap saja dalam skala kecil sudah banyak negara di dunia memanfaatkan hidrogen sebagai bahan bakar.

g.  Dalam pemurnian minyak bumi
Produk minyak bumi adalah bahan bermanfaat yang berasal dari minyak mentah (minyak bumi) setelah diproses di pengolahan minyak.
Menurut komposisi dan permintaan minyak mentah, pengolahan dapat memproduksi berbagai jenis produk minyak bumi. Produk minyak terbesar digunakan sebagai energi; bermacam tingkatan minyak bahan bakar dan bensin. Hidrogen dan karbon dalam bentuk arang minyak bumi juga dapat diproduksi sebagai produk minyak bumi.

Produk hidrogen sering digunakan sebagai produk perantara untuk proses pengolahan minyak lainnya seperti pemecahan katalitis hidrogen (pemecahan hidro) dan hidrodesulfurisasi.

2.  Dalam bidang fisika dan teknik
a.   Sebagai shielding gas
Shielding gas adalah gas-gas inert atau semi lembam yang umum digunakan dalam beberapa proses pengelasan, terutama gas metal arc welding (GMAW) dan gas tungsten arc welding (GTAW). Tujuannya adalah untuk melindungi daerah las dari gas atmosfer, seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida, dan uap air.

b.    Zat pendingin rotor
Hidrogen juga dipakai sebagai zat pendingin rotor dalam generator listrik di stasiun penghasil listrik. H2 digunakan sebagai pendingin rotor di generator pembangkit listrik karena ia mempunyai konduktivitas termal yang paling tinggi di antara semua jenis gas.

Pendinginan dengan hidrogen memiliki beberapa keuntungan diantaranya mengurangi rugi angin (windage loss) karena densitas hidrogen hanya 7% dibandingkan udara, konduktivitas termal yang tinggi (7x udara), koefisien transfer panas yang tinggi (135% dari udara) dan mengurangi resiko korona yang mungkin ada jika menggunakan udara.

3.  Kandungan hidrogen dalam air
Mengapa hidrogen berperan membantu masalah kesehatan dan memperlambat proses penuaan?

Hidrogen yang larut dalam air merupakan antioksidan yang sempurna karena kemampuannya untuk menyumbangkan/menstabilkan elektron sehingga akan menstabilkan radikal bebas. Radikal bebas adalah salah satu penyebab utama penuaan dan masalah berbagai penyakit.

Setiap hari kita merasakan radikal bebas, dari bahan kimia dan racun rumah tangga, polusi lingkungan, penggunaan obat-obatan yang berlebihan, merokok dan minuman beralkohol, produk olahan dan makanan olahan, serta air yang terkontaminasi.

Karena radikal bebas adalah salah satu penyebab utama penuaan dan menyingkirkan mereka adalah sangat penting agar Anda tetap sehat, oleh karena itu air yang kaya hydrogen sangat bernilai untuk melawan berbagai penyakit degeneratif.

4.   Sebagai pendeteksi kebocoran
Baru-baru ini hidrogen digunakan sebagai bahan campuran dengan nitrogen (kadangkala disebut forming gas) sebagai gas perunut untuk pendeteksian kebocoran gas yang kecil.

Aplikasi ini dapat ditemukan di bidang otomotif, kimia, pembangkit listrik, kedirgantaraan, dan industri telekomunikasi. Hidrogen adalah zat aditif (E949) yang diperbolehkan penggunaanya dalam ujicoba kebocoran bungkusan makanan dan sebagai antioksidan.



Bahaya Hidrogen
Selain mempunyai manfaat, hidrogen juga mempunyai dampak dan bahaya, diantaranya adalah penyalahgunaan bom hidrogen dan meledaknya gas hidrogen yang dikarenakan sifat hidrogen mudah terbakar dan meledak. Hidrogen juga dapat berbahaya jika hidrogen sudah berikatan dengan unsur/zat berbahaya yang membentuk senyawa seperti hidrogen sianida dan hidrogen sulfida. Selain itu, produksi dari hidrogen juga dapat menimbulkan efek yang berbahaya seperti keluarnya gas CO dan CO2.

Sebelum dampak penggunaan hidrogen muncul, kita dapat mencegah bahaya dari gas hidrogen, diantaranya yaitu lebih berhati-hati dalam menggunakan gas hidrogen dan mengawasi penggunaannya.
Selain itu, bila sudah terkena dampaknya, kita juga bisa meminimalisir bahaya yang dapat ditimbulkannya, diantaranya dengan menjauhi sumber, mencuci tangan dan pakaian dan lain-lain.

 
Divisi 2.2 Non-Flammable Gas
(Gas yang tidak mudah terbakar)
Gas selain yang termasuk dalam kategori Flammable Gas. Termasuk gas kriogenik/ kriogenik cair (suhu di bawah -100 ° C) yang digunakan untuk kriopreservasi dan bahan bakar roket, seperti nitrogen dan neon.


Nitrogen
Nitrogen adalah suatu unsur yang pada suhu dan tekanan atmosfir berbentuk gas. Kandungan Nitrogen dalam udara kurang lebih 78% volume. Gas Nitrogen mempunyai sifat inert, tidak beracun, tidak mudah terbakar. Gas Nitrogen banyak di pakai sebagai bahan flow testing, kalibrasi, plastic forming.

DATA FISIK
  • Simbol Kimia N 2
  • Tidak berwarna
  • Tidak berbau
  • Tidak mempunyai rasa
  • Titik Didih -195,8 ° C
  • Berat Jenis Relatif (Udara = 1) 0,967
  • Berat Molekul 28,013
  • Suhu Kritis -147,1 ° C
  • Berat Jenis Gas (@101,3 kPa & 15 °C) 1,170 kg/m 3
  • Daya larut dalam air (@101,3 kPa & 20 °C) 0,016 cm 3 /cm 3
  • Isi spesifik (@101,3 kPa & 15 °C) 0,855 m 3 /kg



PENGGUNAAN
Nitrogen cair banyak digunakan sebagai sumber pendingin dan dengan demikian mempunyai peranan dalam akumulator pendingin.

Nitrogen digunakan di berbagai bidang :
  • Penyimpanan bahan-bahan yang mudah busuk : freezing, cooling, mengawetkan produk makanan dan minuman yang belum diolah pada suhu rendah, pengiriman dengan menggunakan truk pendingin.
  • Penyimpanan produk-produk biologi: freezing, cooling, penyimpanan bersuhu rendah untuk darah, lapisan kulit ari dan sperma untuk inseminasi buatan.
  • Bedah otak dan mata
  • Membuat tanda pengenal pada hewan
  • Metalurgi: shrink fitting, die inerting, impact test, rolling mill.
  • Pekerjaan umum : soil freezing
  • Industri daur ulang: pendinginan badan mobil yang dibongkar, elektrik motor, bagian tengah kabel listrik.
  • Pengerasan plastik sebelum dihancurkan atau digiling (cyro-grinding)
  • Pembuatan pesawat terbang: simulasi penerbangan
  • Industri nuklir : cryopumping Penelitian ilmiah : research center Meteorologi
  • Industri elektronik : packaging, moisture control
  • Industri kimia : blanketing, inerting, purging, flushing.

BAHAYA NITROGEN
Nitrogen oksida dari proses pembakaran dapat menyebabkan bersatunya oksigen dan nitrogen yang terdapat di udara dan hal ini memberikan berbagai ancaman berbahaya. Zat nitrogen oksida itu sendiri dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi di atmosfer, zat ini membentuki partikel-partikel nitrat yang sangat halus yang dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Partikel-partikel nitrat ini jika bergabung dengan air, baik air di paru-paru maupun uap air di atmosfer akan membentuk asam. Akhirnya zat-zat oksida ini bereaksi dengan asap bensin yang tidak terbakar dan zat-zat hidtokarbon lain untuk membentuk ozon rendah (smog) kabut berwarna coklat kemerahan yang menyelimuti sebagian besar kota di dunia. Dalam bentuk cair jika terkena kulit dapat menyebabkan terbakar hebat dan kerusakan jaringan badan.

TINDAKAN PENYELAMATAN
  • Pindahkan korban ketempat berudara bebas.
  • Beri bantuan pernapasan.
  • Bawa kerumahsakit terdekat.
  • Terhadap kebocoran botol baja.
  • Pindahkan botol baja ketempat yang terbuka
  • Jika terkena Nitrogen air pada tubuh, siram dengan air sebanyak mungkin.




     PEMINDAHAN DAN PENYIMPANAN
Pemindahan
  1. Tutup botol baja harus keadaan tertutup.
  2. Tidak boleh di jatuhkan, benturan satu sama lain, menerima goncangan, dan diseret.
  3. Menurunkan botol baja dari truk harus di beri bantalan kayu atau karet.
  4. Pemindahan botol baja harus menggunakan kereta dorong, dimana botol baja dalam keadaan tegak.

Penyimpanan
  1. Dilarang menyimpang botol baja Nitrogen dekat dengan api dan sumber panas lainnya karena akan mengakibatkan naiknya tekanan dalam botol baja.
  2. Penyimpanan botol baja kosong dan botol baja berisi harus dipisahkan.
  3. Botol baja harus di simpan di tempat yang aman terhadap getaran atau penyebab-penyebab lain yang mengakibatkan terjatuhnya botol baja.
  4. Tutup botol aja harus terpasang dengan baik.
  5. Botol baja harus disimpan dalam ruangan yang kering dengan ventilasi yang baik dan jauhkan dari zat-zat yang bersifat korosif.
  6. Dalam menyimpang botol baja kosong semua valve harus ditutup
  7. Ditempat penyimpanan di sediakan seperangkat alat pelindung pemanasan.
  8. Silinder harus disimpan secara vertikal di tempat yang sejuk dan berventilasi, jauh dari sumber-sumber panas atau material yang mudah terbakar. Lindungi silinder, terutama bagian krannya, dari kerusakan fisik, baik dalam keadaan penuh maupun kosong. Jangan biarkan bagian manapun dari silinder itu terkena panas di atas 55°C.
  9. Periksa apakah silinder-silinder berlabel. Jaga agar outlet dari silinder yang terisi penuh terpasang pada tempatnya.


KETAHANAN MATERIAL
Nitrogen tidak menyebabkan karat sehingga semua jenis metal dapat dipergunakan asalkan peralatan dirancang untuk tahan terhadap tekanan dan suhu.

KEBOCORAN SILINDER
  • Pindahkan ke tempat yang berventilasi baik. Hentikan kebocoran bila memungkinkan.
  • Kosongkan tempat jauh-jauh dari arah pergerakan gas. Bila kebocoran tidak dapat dihentikan, pindahkan silinder ke tempat yang aman dan biarkan sampai menjadi kosong.

PENCEGAHAN SEBELUM DIGUNAKAN
  • Jauhkan botol baja dari sumber api dan bunga api.
  • Dilarang mengubah atau memindahkan setiap tanda yang digunakan untuk petunjuk-petunjuk isinya.
  • Dilarang menggunakan botol baja Nitrogen sebagai penyangga roller.


PERLINDUNGAN PRIBADI
Orang-orang yang secara teratur berhubungan dengan pemindahan silinder Nitrogen harus dilengkapi dengan :
  • sepatu safety
  • sarung tangan kulit atau PVC
  • Pakaian kerja dan kacamata pengaman juga dianjurkan


KEBAKARAN
1. Nitrogen tidak memperbesar pembakaran. Pindahkan silinder-silinder yang secara tidak langsung terpengaruh api.
2. Bila mengalami kenaikan suhu panas yang tinggi, dinginkan silinder dengan air yang diambil dari tempat yang terlindungi. Jika silinder tidak dapat didinginkan, kosongkan daerah tersebut.



NEON
Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk kelompok gas mulia yang tak berwarna dan lembam (inert). Zat ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan di tabung hampa (vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat neon terutama dipergunakan sebagai bahan pembuatan tanda (sign).

Sifat fisika
Fase
gas
Massa jenis
(0 °C, 101.325 kPa) 0.9002 g/L
Massa jenis cairan pada t.d.
1.207[1] g·cm−3
Titik lebur
24.56 K, -248.59 °C, -415.46 °F
Titik didih
27.07 K, -246.08 °C, -410.94 °F
Titik tripel
24.5561 K (-249°C), 43[2][3] kPa
Titik kritis
44.4 K, 2.76 MPa
Kalor peleburan
Kalor penguapan
1.71 kJ·mol−1
Kapasitas kalor
5R/2 = 20.786 J·mol−1·K−1

Bahaya Merkuri dalam Lampu Neon
Lampu hemat energi yang biasa kita kenal dengan sebutan lampu neon, lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp), lampu TL (Tube Luminescent) merupakan lampu yang banyak digunakan untuk menggantikan lampu pijar. Hal tersebut dikarenakan untuk menghasilkan terang yang sama lampu neon membutuhkan daya listrik yang lebih sedikit dibandingkan dengan lampu pijar, dengan menggunakan lampu neon kita bisa menghemat energi 80%, mengurangi emisi gas CO2 dan mencegah global warming.

Lampu pijar menyala karena adanya kawat tipis yang dialiri listrik sehingga akan timbul panas, yang kemudian membara dan akhirnya menyala. Sedangkan lampu neon, merupakan lampu yang didalamnya berisi gas merkuri (air raksa) dan tabungnya dilapisi bahan fluoresen, listrik digunakan untuk menciptakan loncatan listrik seperti petir mini.

Loncatan petir mini ini menyebabkan energi gas merkuri meningkat, hal ini tidak berlangsung lama karena kemudian energi gas merkuri tersebut dilepaskan dan menghasilkan suatu cahaya ultraviolet. Ultraviolet tersebut kemudian mengenai bahan fluoresen sehingga terjadi fluoresensi dan menghasilkan cahaya warna putih terang.

Bahan merkuri dari lampu neon ini yang berbahaya apabila kontak atau masuk ke dalam tubuh manusia. Apabila lampu ini pecah, bahan logam merkuri dapat mencemari ruangan dan mengancam kesahatan manusia. Kadar pencemaran merkuri bisa bertahan 5 jam pada ruangan tertutup, karena berbahaya maka bayi dan ibu hamil harus segera keluar, dan jendela harus segera dibuka selama 15 menit agar gas merkuri dapat hilang dari dalam ruangan.

Merkuri merupakan suatu logam yang apabila kontak dengan kulit dapat menyebabkan ruam, sedangkan apabila terhirup dapat menyebabkan sakit kepala, dan memicu kejang pada penderita epilepsi. Kadar merkuri sebenarnya cukup kecil, hanya sekitar 1-5 mg pada setiap bola lampu CFL dan tidak terlalu berbahaya jika segera tersapu angin. Namun di ruangan tertutup yang tidak ada angin, kadarnya bisa meningkat 20 kali lipat sehingga sangat membahayakan.

Sebuah penelitian di Fraunhofer Wilhelm Klauditz Institute mengungkap bahwa bola lampu CFL yang pecah dapat meningkatkan kadar merkuri di udara tertutup hingga 7 mikrogram/cm3. Sementara batas aman yang tidak membahayakan adalah 0,35 mikrogram/cm3.

Sekarang bagaimana bila kita tidak sengaja memecahkan lampu TL dalam suatu ruangan?
Berikut ada beberapa langkah yang diadopsi oleh EPA (Agen Lingkungan Amerika):
1. Sebelum membersihkan buka semua ventilasi ruangan (jendela, pintu) dan tinggalkan ruangan paling tidak 15 menit.
2.   Matikan semua sistem ventilasi yang menggunakan kipas termasuk AC.
3.   Bila lampu pecah di permukaan seperti lantai, ambilah pecahan kaca menggunakan kertas yang agak kaku atau karton dan tempatkan di kantong plastik.
4.   Gunakan selotip atau isolasi untuk mengambil sisa2 remah2 kaca.
5.   Seka lantai dengan lap basah dan buang di kantong plastik.
6. Jangan sekali2 menggunakan sapu atau vacuum cleaner untuk membersihkan pecahan kaca, karena akan memperluas sebaran debu serbuk merkuri.
7. Segera buang kantong plastik yang tutup rapat dengan membuangnya sejauh mungkin. (Kalo diluar negeri pembuangan sampah khususnya limbah lampu TL diatur secara ketat, bahkan ada recyling center khusus lampu TL ini)
8.   Cuci tangan anda.

 
    Divisi 2.3 Toxic Gas (Gas Beracun) :
Gas yang dapat menyebabkan kematian atau cedera serius bagi kesehatan manusia jika terhirup, contohnya adalah fluorin, klorin, dan hidrogen sianida.




FLUOR
Fluor adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang F dan nomor atom 9. Namanya berasal dari bahasa Latin fluere, berarti "mengalir". Fluor merupakan gas halogen univalen beracun berwarna kuning-hijau yang paling reaktif secara kimia dan elektronegatif dari seluruh unsur. Dalam bentuk murninya fluor sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah begitu berhubungan dengan kulit. Fluor bersifat racun, korosif dan sangat berbau.

Fluor sangat reaktif sehingga jarang ditemukan dalam keadaan bebas, fluor biasa dijumpai berikatan dengan unsur atau senyawa lain, sehingga biasanya berbentuk dalam senyawa seperti fluorit , kriolit, dan apatit. Fluor yang berikatan dengan oksigen akan membentuk senyawa fluorida, yang terdapat dalam mineral yang terlarut dalam air sungai dan air laut. Fluor adalah unsur yang paling elektronegatif dan reaktif bila dibandingkan dengan semua unsur.

Keterangan unsur
  • Simbol : F
  • Penemu : Joseph Henri Moissan (1886)
  • Radius Atom : 0.57 Å
  • Volume Atom : 17.1 cm3/mol
  • Massa Atom : 18.9984
  • Titik Didih : 85 K
  • Radius Kovalensi : 0.72 Å
  • Struktur Kristal : Kubus
  • Massa Jenis : 1.696 g/cm3
  • Konduktivitas Listrik : x 106 ohm-1cm-1
  • Elektronegativitas : 3.98
  • Konfigurasi Elektron : [He]2s2p5
  • Formasi Entalpi : 0.26 kJ/mol
  • Konduktivitas Panas : 0.0279 Wm-1K-1
  • Potensial Ionisasi : 17.422 V
  • Titik Lebur : 53.55 K
  • Bilangan Oksidasi : -1
  • Kapasitas Panas : 0.824 Jg-1K-1
  • Entalpi Penguapan : 3.2698 kJ/mol


MANFAAT
Fluor Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari unsur ini, diantaranya adalah pada:

1.  Pada senyawa Klorofluorokarbon (CFC)
Senyawa klorofluorokarbon atau yang lebih dikenal denagn nama Freon ini, berupa cair ataupun gas dan tidak berbau ataupun beracun. Senyawa ini sering digunakan sebagai pendorong dalam produk penyemprot aerosol dan juga sering digunakan dalam pendingin pada lemari es atau pada AC. Namun sekarang ini penelitian membuktikan bahwa senyawa ini dapat merusak lapisan ozon (O3) di atmosfer, sehingga pengunaannya makin di kurangi.

2.  Pada senyawa Politetra Flouretena (Teflon)
Politetra Flouretena adalah salah satu senyawa fluor dalam ikatan plastik yang lebih sering disebut sebagai teflon. Senyawa ini banyak digunakan pada industri automobil dan dapat digunakan sebagai pelapis pada bagian dalam panci dan sebagai peralatan masak lainnya. selain itu organik fluor juga banyak berguna seperti pada cairan hidrokarbon yang mengandung fluor yang merupakan turunan dari petroleum yang dimanfaatkan dalam sebagai minyak pelumas yang sangat stabil. Selain itu senyawa Uranium heksafluorida berguna dalam proses difusi gas untuk bahan bakar pada reaktor nuklir atau bom atom. Asam hidrofluorida juga dapat digunakan untuk melukis kaca. Pemakaian senyawa fluor dalam kuantitas kecil, dapat membantu kerusakan pada gigi, oleh karena itu banyak pasta gigi yang ditambahkan senyawa ini.

Namun apabila senyawa ini digunakan terlalu banyak maka dapat menyebabkan kerusakan pada email gigi. Selain itu, fluor dan senyawanya digunakan dalam memproduksi uranium (dari heksafluorida) dan lebih dari 100 senyawa fluor komersial, termasuk plastik untuk suhu tinggi. Asam fluorida mengetsa kaca lampu pijar. Keberadaan fluor sebagai senyawa fluorida yang mudah larut dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menyebabkan bercak pada lapisan email gigi, bila terkonsumsi oleh anak-anak dengan gigi permanen. Meski demikian, dalam jumlah yang lebih sedikit, fluor dapat mencegah lubang gigi. Unsur fluor telah dipelajari sebagai bahan bakar roket karena nilai daya dorong yang sangat luar biasa.


Berbahaya?
Baik dalam wujud gas maupun telah menjadi senyawa dengan unsur lain, fluor bisa cukup berbahaya, bahkan lebih berbahaya dibandingkan halogen lainnya.

Mengapa?
Mungkin Anda pernah melihat peringatan pada kemasan pasta gigi agar tidak ditelan; tentunya ada alasan sangat bagus untuk peringatan tersebut. Selain beracun, fluor (apalagi yang berwujud gas murni) juga bersifat korosif. Gejala keracunan seperti mual dan diare akan muncul pada dosis 3-5 mg/kg, dan diperkirakan mengakibatkan kematian pada dosis 5-10 gram (32-64 mg/kg) untuk orang dewasa. Mengerikan, bukan?

Karena reaktivitas dan elektronegativitasnya yang tinggi, pada suhu ruangan, kontak langsung antara fluor dan materi organik (eg. hidrokarbon) dapat langsung mengakibatkan pembakaran. Selain itu, pada udara lembab, fluor akan bereaksi dengan air membentuk asam fluorida, yang dapat mengakibatkan keracunan dan korosi seperti yang dijelaskan di atas.

Penanganan Unsur
fluor dan ion fluorida sangat beracun. Unsur bebasnya memiliki karakteristik bau yang tajam, bisa dideteksi dalam konsentrasi serendah 20 ppb, yakni di bawah tingkat keamanan bekerja. Konsentrasi yang diperbolehkan untuk paparan selama 8 jam kerja adalah 1 ppm





KLORIN
Klorin adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen atau grup 17 (sistem lama: VII or VIIA).

Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia.

Pada suhu ruangan, klorin berbentuk gas yang berwarna kuning kehijauan dan mempunyai bau yang tajam serta iritatif. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan

KEGUNAAN KLORIN

1. Desinfektan.
Klorin digunakan untuk desinfeksi air termasuk air untuk mandi, kolam renang dan juga air minum. Klorin digunakan sebagai desinfektan air minum karena mempunyai efek dapat membunuh bakteri E. Coli serta Giardia dan harganya murah. Penambahan klorin pada air minum dimulai sejak tahun 1800. Sejak tahun 1904, penambahan klorin pada air minum menjadi standar yang harus dipenuhi penyedia layanan air minum hingga sekarang.

2. Pemutih.
Pada proses produksi kertas dan pakaian, klorin digunakan sebagai cairan pemutih (bleaching). Bahan dasarnya dibuat dari natrium hidroksida dan gas klor (gas klorin dialirkan ke dalam larutan natrium hidroksida sehingga membentuk natrium hipoklorit (NaOCL) yang disebut zat pemutih).

3. Senjata kimia.
Karena efeknya yang sangat iritatif, gas klorin telah digunakan sebagai senjata kimia pada perang dunia ke II.

Bagaimana caranya klorin dapat masuk ke tubuh kita?
Klorin merupakan zat asam yang korosif. Klorin akan berperan sebagai iritan kuat pada jaringan yang sensitif. Kontak jangka panjang dengan klorin dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas. Radikal bebas adalah zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kerusakan sel.

Klorin dapat masuk ke tubuh dengan cara :

1.   Terhirup melalui saluran nafas.
Klorin sangat berbahaya bila terhirup ke saluran pernafasan. Berat molekul gas klorin lebih besar dari udara sehingga akan selalu menempati daerah terendah dan mengendap di saluran nafas.

2.   Kontak dengan kulit atau mata.
Efek klorin sangat negatif untuk kosmetik. Klorin dapat menyebabkan hilangnya kelembaban kulit dan rambut sehingga terlihat keriput dan kering. Kontak dengan cairan klorin dapat menyebabkan kulit dan mata terbakar.

3.   Melalui inhalasi uap panas dan absorbsi melaui kulit.
Paparan klorin yang berbahaya adalah melaui inhalasi uap panas dan absorbsi melalui kulit saat mandi menggunakan shower. Air shower yang hangat akan membuka pori-pori kulit dan menyebabkan peningkatan absorbsi klorin dan bahan kimia lainnya dalam air. Inhalasi sangat berbahaya mengingat gas klorin (kloroform) yang terhirup dapat langsung menuju aliran darah.

4.   Masuk ke saluran cerna melaui air atau makanan yang terkontaminasi.
Menurut U.S. Council of Environmental Quality, risiko terjadinya kanker meningkat sebesar 93% pada penduduk yang mengonsumsi air berklorinasi dibandingkan dengan yang tidak mengandung klorin. Pada penelitian binatang, tikus yang terpapar klorin dan kloramin menderita tumor ginjal dan usus.


INDIKASI GANGGUAN BILA TERKONTAMINASI KLORIN
  • 0,2 ppm       : hidung terasa gatal
  • 1,0 ppm       : krongkongan gatal atau rasa kering, batuk, susah nafas
  • 1,3 ppm       : sesak nafas berat dan kepala sangat pening (untuk 30 menit)
  • 5 ppm          : peradangan hidung, pengkaratan gigi dan sesak nafas.
  • 10,0 ppm     : trakt respiratori menjadi sangat diganggu
  • 15-20 ppm  : batuk lebih keras, terasa tercekik, sesak di dada
  • 30 ppm        : berbahaya untuk kehidupan selanjutnya atau untuk sehat seperti batuk hebat, tercekik, sesak nafas dan muntah-muntah
  • 250 ppm      : kemungkinan besar fatal
  • 1000 ppm    : pasti mati


Tingkat keparahan akibat paparan klorin tergantung bagaimana cara masuknya, dosis dan lama paparan. Menghirup gas klorin dalam konsentrasi tinggi akan menyebabkan edema pulmo.

Jika anda terpapar klorin, maka lakukan tindakan di bawah ini :

1. Segera tinggalkan area yang menjadi sumber paparan klorin. Pergilah ke luar ruangan. Jika ruangan tersebut tertutup rapat, maka matikan AC, kipas angin, heater dan tutup tungku pemanas.
2. Lepaskan kain atau pakaian yang terpapar klorin. Jika untuk melepaskan pakaian tersebut harus melalui kepala, potong atau gunting baju tersebut untuk menghindari kontak lebih lanjut dengan klorin.
3. Letakkan pakaian tersebut dalam kantong plastik dan segel dengan kuat, jauhkan dari orang-orang sekitar terutama anak-anak.
4. Segera cuci bekas klorin dari permukaan kulit dengan air yang mengalir dan sabun. Bilas bekas paparan klorin dengan air mengalir sebanyak-banyaknya.
5.  Bila terciprat ke kaca mata, cuci kaca mata dengan sabun dan air sebelum dipakai kembali.


HIDROGEN SIANIDA

Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedikit saja sianida dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.

Sianida pada rokok berbentuk gas hidrogen sianida. Hidrogen sianida biasanya digunakan untuk bahan pembuatan plastik dan pestisida. Sianida merupakan racun yang mematikan. Racun ini akan menghambat tubuh menyerap oksigen untuk mempertahankan hidup. Sianida akan diserap tubuh dan mematikan sel karena kehabisan oksigen. Pada dosis tertentu hidrogen sianida dapat menyebabkan kematian hanya dalam waktu 15 menit saja.

Sifat
Rumus molekul
CHN
Massa molar
27,03 g mol -1
Penampilan
Sangat pucat, biru, cairan transparan
Bau
Minyak almond pahit
Kepadatan
0,687 g mL -1
Titik lebur
-14 - 12 ° C, 259-261 K, 7-10 ° F
Titik didih
25-26 ° C, 298,5-299,5 K, 78-79 ° F
Kelarutan dalam air
Larut
Daya larut dalam etanol
Larut
k H
75 umol Pa -1 kg -1
Keasaman (p K a)
9.21
Kebasaan (p K b)
4.79
Indeks bias (n D)
1.2675
Kelekatan
201 μPa s






Tanda atau Marka (Marking)


Pada dasarnya marka atau tanda-tanda yang harus ditempel atau dipasang pada paket atau kemasan suatu Barang Berbahaya menjadi tanggung jawab pengirim (Shipper).
       Ada dua jenis marka atau tanda yaitu :
       a. Marka khusus kemasan
              Package specifikation marking yaitu tanda yang menunjukkan ciri-ciri, misal UN 4G artinya tanda kotak dari bahan fiber-kayu (fiberboard box).
      b. Kemasan yang menggunakan tanda untuk : Jenis Barang Berbahaya, Pengirim BB, Penerima BB dan lainnya.

Tanda-tanda spesifik kemasan
    Setiap kemasan yang akan diangkut dengan pesawat udara harus diberi tanda atau marking, sebagaimana contoh berikut :
             UN 4G/Y50/S/99
             NL/VL 824
       Keterangan :
UN    = United Nations (Simbul Internasional)
4G     = 4 kode Fiberboard/papan fiber; G kode Boxs/kotak
Y       = Packing Group (kelompok kemasan)
50      = Maksimum kuantitas 50 kg
S       = Solid/padat : Inner Packing
99      = Tahun pembuatan 1999
NL    = Negara yang berkepentingan
VL    = Nomor pabrik

Pemasangan Tanda-tanda
     Tanda-tanda yang diperlukan harus ditempel sesuai dengan jenis Barang berbahaya yang terdapat dalam kemasan. Tanda-tanda itu harus lekat benar dan tulisan harus tercetak jelas dengan catatan : 
       - Tahan lama
       - Mudah dilihat
       - Latar belakang yang menyolok atau kontras
       - Tidak tertutup oleh tanda lain
       Sesuai dengan peraturan barang berbahaya atau DGR, bahwa tanda-tanda harus terletak pada kemasan dengan posisi yang benar sesuai dengan aturan di atas.
       Apabila terdapat sisa tanda yang tidak perlu yang masih melekat pada kemasan, maka tanda lama tersebut harus dicabut dan diganti yang baru.
       Kaitannya dengan pemasangan tanda-tanda ini, pihak pengirim perlu mengadakan pemeriksaan ulang, apakah tanda-tanda pada kemasan telah lengkap dan memenuhi syarat, selain itu tiap kemasan tunggal juga diberikan tanda-tanda.

Label (Labelling)
       - Pengertian Umum
                   Setiap kemasan yang akan diangkut dengan pesawat udara harus ditempel label sesuai dengan isi kemasan. Pengirim bertanggung jawab menempelkan label pada kemasan tersebut, Sedangkan Airline (operator yang mengangkut) bertanggung jawab hanya mengganti label yang tidak jelas atau rusak selama pengangkutan.
                   Yang dimaksud label adalah kertas bergambar dan bertuliskan, berbentuk segi empat yang menggambarkan Barang Berbahaya yang ditempel pada kemasan berukuran 100 mm x 100 mm
       - Jenis Label
                   a.  Hazards Label atau label bahaya 
                        Adalah label yang mengidentifikasikan adanya bahaya atau risiko, berupa gambar simbol dan nomor kelas yang masing-masing mempunyai warna dasar berbeda sesuai kelasnya.
                   b.  Handling Label atau label Instruksi 
                        Adalah label yang berisi gambar dan tulisan serta petunjuk lain yang merupakan instruksi untuk dilaksanakan atau ditaati.

    Syarat Penempelan Label antara lain
       - Semua label ditempel di tempat aman pada kemasan sehingga mudah dibaca, dilihat dan tidak kabur
       - Setiap label harus ditempel atau tercetak secara jelas dan warna yang kontras
       - Ditempel yang kuat dan ukurannya sesuai aturan yang berlaku.

     Posisi Label dalam pemasangan
       - Berdampingan dengan teks alamat pengirim
       - Label bahaya utama berdampingan dengan label bahaya tambahan
       - Label CAO (cargo aircraft only) berdampingan pada sisi yang sama
       - Tanda “this way Up” dipasang pada kedua sisi yang bertolak
           Belakang.



Sumber :
§  http://en.wikipedia.org/wiki/Dangerous_goods
§  http://www.karyagunagas.com/acetylene.html
§  http://id.wikipedia.org/wiki/Neon
§  http://en.wikipedia.org/wiki/Hydrogen_cyanide
http://www.suryabiru.co.id/nitrogen.htm





1 komentar:

  1. Terimakasih informasinya tapi ada sedikit kurang yakni packaging bila onboard dengan pesawat udara.
    Misalkan membawa gas elpiji tabng ukuran 3kg - 12kg harus bagaimana, atau yang dijelaskan diatas boleh atau idak naik pesawat udara

    BalasHapus